AKARTA--MI: Pekerjaan Komisi Pemilihan Umum (KPU) banyak bermasalah, tapi komisioner sudah pelesiran ke luar negeri. Sejumlah tahapan Pemilu 2009 yang krusial ditinggal berantakan yakni Daftar Calon Tetap (DCT), Daftar Pemilih Tetap (DPT), masalah logistik, dan masalah penanganan audit dana kampanye.
Komisioner yang berangkat ke luar negeri adalah Abdul Aziz, Sri Nuryanti, dan Andi Nurpati ke Amerika Serikat. Sedangkan Endang Sulastri ke Den Haag, Belanda. Selain anggota KPU yang ditinggal tiga orang tidak bisa mengambil keputusan pleno, mereka juga ketua pokja yang sangat menentukan dalam tahapan pemilu yang krusial tersebut.
Endang Sulastri adalah Ketua Pokja Pencalonan yang bertanggungjawab menangani DCT yang bermasalah. Dia yang bertanggungjawab meralat sejumlah kesalahan DCT yang diumumkan di media cetak. Belum lagi DCT yang banyak salah itu diralat, Endang sudah berangkat ke Den Haag.
Begitu juga masalah DPT yang sampai saat ini DPT Papua Barat dan DPT luar negeri belum rampung. Ketua Pokja yang menangani masalah DPT ini adalah Sri Nuryanti. Lagi-lagi persoalan DPT ini belum rampung Sri Nuryanti sudah berangkat ke Amerika Serikat.
Sedangkan Abdul Aziz selaku Ketua Divisi Keuangan dan Logistik sekaligus menangani Audit Dana Kampanye juga berangkat ke Amerika Serikat. Padahal, sesuai jadwal pengadaan logistik itu sudah harus dimulai sejak November 2009.
Berbeda memang dengan keberangkatan Andi Nurpati ke Amerika Serikat. Pekerjaannya sebagai Ketua Pokja Pemungutan Suara dan telah merampungkan Peraturan KPU tentang Surat Suara dan Pemungutan Suara sudah disahkan.
Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary, Senin (3/11) membenarkan empat anggota KPU berangkat ke luar negeri. "Kan tidak harus anggota KPU yang harus melakukan rapat DCT. Memang Pokja Pencalonan itu Ibu Endang Sulastri, tapi anggota Pokja itu kan ada 50 orang. Nanti Sekretariat Jenderal KPU yang mengumumkan," katanya.
Hafiz mengatakan keberangkatan mereka tidak begitu masalah, karena peraturan KPU juga tinggal tiga lagi. "Nanti setelah pulang dari sana, itu sudah diselesaikan. Peraturan paling tinggal tiga lagi yakni penetapan caleg terpilih, pembagian perolehan kursi, dan audit dana kampanye," katanya.
Hafiz mengatakan Andi, Sri Nuryanti, dan Aziz berangkat ke Amerika Serikat dalam rangka mempelajari Pemilu yang sedang berlangsung di sana. "Mereka kan diundang ke AS dengan biaya IFES, yang berangkat Ibu Yanti, Ibu Andi, dan Pak Aziz, yang lancar bahasa Inggris. Sebenarnya diundang empat orang, tapi yang bisa tiga orang. Mereka dalam rangka belajar di sana, supaya jangan seperti katak dalam tempurung," kata Hafiz.--sumber media indonesia tanggal 4 nopember 2008--
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment