Thursday, January 15, 2009

Berita pemilu nasional: Hasil Survei Ancaman Serius Pemilu 2009

KARTA (Lampost): Hasil survei sejumlah lembaga yang menggambarkan rendahnya pemahaman masyarakat terhadap Pemilu 2009 harus menjadi masukan bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hal ini menjadi ancaman serius penyelenggaraan pemilu yang tinggal tiga bulan lagi.

"Apalagi banyak survei yang nyata menunjukkan masyarakat belum memahami cara memilih. Ini ancaman serius untuk kualitas pemilu kita," ujar Direktur Center for Electoral Reform (Cetro) Hadar Navis Gumay dalam dialog kenegaraan bertema Potensi kerawanan Pemilu 2009 secara teknis dan administratif di Gedung DPD, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14-1).

Untuk itu, lanjut Hadar, sosialiasi yang dilakukan KPU dan parpol haruslah maksimal. "Petugas di TPS harus mendapatkan pelatihan khusus. Sebab, akurasi yang tidak tepat akan menjadi ruang manipulasi makin lebar dan menimbulkan banyak sengketa," jelasnya.

Sementara itu, Ketua DPP Partai Hanura Samuel Koto menilai tingkat kerawanan Pemilu 2009 lebih tinggi dari dari Pemilu 2004. Hal ini bisa dilihat dari penetapan partai politik peserta pemilu di awal tahapan pemilu. "Yakni dimulai dari penetapan partai perserta pemilu yang ngicrit-ngicrit," ujarnya.

Secara terpisah, Ketua Forum Pemerhati RRI Bali, Ni Luh Reniti Rahayu mengharapkan Komisi I DPR mendesak KPU memanfaatkan media massa, termasuk RRI untuk menyukseskan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden mendatang.

"RRI yang mempunyai komitmen tinggi dalam menyukseskan pesta demokrasi, tentu tidak akan keberatan dirangkul KPU untuk kelancaran dan kesuksesan pemilu," kata Reniti Rahayu yang juga mantan anggota KPU Bali di Denpasar, kemarin.

Ia mengatakan saat pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden mendatang, ketua KPU beserta anggotanya dapat mengendalikan seluruh anggota KPU provinsi/kabupaten/kota serta ketua kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di seluruh Indonesia melalui siaran RRI.

Pola tersebut sudah pernah diterapkan KPU Bali pada Pemilu dan Pilpres 2004, yang ternyata sangat membantu kelancaran pelaksanaan pesta demokrasi tersebut di Bali.

Reniti Rahayu menambahkan berkat kerja sama yang baik dengan LPP RRI Denpasar, di mana setiap instruksi, imbauan dan harapan KPU Bali kepada KPPS dipancarluaskan yang dapat dijangkau di seluruh Bali. "Kuncinya hanya satu, seluruh KPPS dilengkapi dengan sebuah radio, lebih-lebih sekarang dengan telepon seluler sudah dapat memonitor siaran RRI," ujar Reniti Rahayu.

Melalui kerja sama yang baik antara LPP RRI Denpasar dengan KPU Bali, menempatkan laporan hasil Pemilu Bali ke Jakarta tercepat dan bersih, tidak ada masalah. "Memetik dari pengalaman itu KPU hendaknya bisa menjalin kerja sama dengan RRI untuk menyukseskan pesta demokrasi yang akan berlangsung April mendatang," kata Reniti Rahayu.sumber lampung post--

No comments:

arsip berita